4 Mar 2018

Evaluasi (penilaian) Hasil belajar PNF


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Dalam penilaian Pendidikan, mencangkup tiga sasaran utama yakni program pendidikan, proses belajar mengajar  dan hasil-hasil belajar. Keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini berarti optimalnya hasil belajar siswa tergantung pula pada proses belajar siswadan proses mengajar guru. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penilaian terhadap proses belajar-mengajar.
Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.
1.2  RUMUSAN MASALAH
1.2.1     Bagaimanakah penilaian proses belajar PNF ?
1.2.2     Bagaimanakah penilaian hasil belajar PNF ?
1.2.3     Apa sajakah ruang lingkup penilaian proses dan hasil belajar PNF ?
1.2.4     Bagaimana evaluasi hasil belajar PNF ? 
1.3  TUJUAN PENULISAN
1.3.1     Untuk memahami penilaian proses belajar PNF.
1.3.2     Untuk mengetahui penilaian hasil belajar PNF
1.3.3     Untuk mengetahui ruang lingkup penilaian proses dan hasil belajar PNF.
1.3.4     Untuk mengetahui evaluasi hasil belajar PNF.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Dalam penilaian Pendidikan, mencangkup tiga sasaran utama yakni program pendidikan, proses belajar mengajar  dan hasil-hasil belajar.
2.1         PENILAIAN PROSES BELAJAR
Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.
Tindak lanjut dari penilaian proses pembelajaran jika memperoleh hasil yang kurang memuaskan, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).  Berarti seorang guru berusaha mendiagnosa penyebab kesukaran anak didik dalam proses belajar tersebut, pada gilirannya menemukan suatu cara seagai solusi permasalahan tersebut. Inilah yang menjadi cikal bakal PTK bagi seorang guru. Berbeda halnya dengan kegiatan ujian, jika seorang guru menemukan anak didik tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) maka solusinya adalah melakukan pembelajaran remedial.\Tujuan penilaian proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar, terutama efesiensi, keefektifan, dan produktivitas dalam mencapai tujuan pengajaran. Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenaan dengan komponen-komponen proses belajarmengajar seperti tujuan pengajaran, metode, bahan pengajaran, kegiatan belajar dan mengajar guru, dan penilaian.
Penilaian mempunyai sejumlah fungsi di dalam proses belajar mengajar, yaitu:
a.       Sebagai alat guna mengetahui apakah siswa talah menguasai pengetahuan, nilai-nilai, norma-norma dan keterampilan yang telah diberikan oleh guru.
b.      Untuk mengetahui kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar.
c.       Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
d.      Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa.
e.       Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
f.       Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.
2.2         PENILAIAN HASIL BELAJAR
Sudjana (2005) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.
Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa.
Woordworth (dalam Ismihyani 2000) mengatakan, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Woordworth juga mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai.Dari penjelasan beberapa ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku siswa dalam bakat pengalaman dan pelatihan.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan sebagai berikut:
a.              Menentukan KKM pada setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi sekolah melalui rapat dewan pendidik.
b.             Mengkoordinasikan kegiatan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
c.              Menentukan criteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
d.             Menentukan criteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
e.              Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
f.              Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian pendidik dan nilai hasil ujian sekolah.
g.             Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
h.             Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
i.               Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.
2.3         RUANG LINGKUP PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Ruang lingkup penilaian proses dan hasil belajar adalah sebagai berikut.
a.              Sikap mencakup kebiasaan, motivasi, minat, bakat yang meliputi bagaimana sikap peserta didik terhadap guru,  mata pelajaran, orang tua, suasana sekolah, lingkungan, metode, media dan penilaian.
b.             Pengetahuan dan Pemahaman peseta didik sudah mengetahui dan memahami tugas-tugasnya sebagai warga Negara, warga masyakat, warga sekolah, dan sebagainya
c.              Kecerdasan meliputi apakah peserta didik samapi taraf tertentu sudah dapat memecahkan masalah-masaah yang di hadapi dalam pelajaran.
d.             Perkembangan jasmani meliputi apakah jasmani peserta didik sudah berkembang secara harmonis, apaka peserta didik sudah membiasakan diri hidup sehat
e.              Keterampilan ini menjelaskan apakah peserta didik sudah terampil membaca, menulis dan menghitung, apakah peserta didik sudah terampil menggambar atau olahraga. 
BAB III
PEMBAHASAN
EVALUASI HASIL BELAJAR
3.1         PENGERTIAN EVALUASI 
Evalusai merupakan saduran dari bahasa Inggris "evaluation" yang diartikan sebagai penaksiran atau penilaian . Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Sementara Raka Joni (1975) menjelaskan bahwa evaluasi adalah proses untuk mempertimbangkan sesuatu barang, hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam faktor yang kemudian disebut Value Judgment.
Maka dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses menetukan nilai untuk suatu hal atau objek yang berdasarakan pada acuan-acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu. Dalam perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan  evektivitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program berikutnya. Tahapan sebelum mengadakan evaluasi. Terdapat urutan atau proses yang mendasari sebelum melakukan evaluasi, yakni:
·                Mengembangkan konsep dan mengadakan penelitian awal. Konsep perlu direncanakan secara matang sebelum diadakan eksekusi pesan dan perlu diadakan uji cobauntuk mengecek kesesuaian antara draft yang dibuat dengan eksekusi pesannya.
·                Dengan uji coba yang dilakukan, pengevaluasi mencoba mencari tanggapan dari khalayak. Tanggapan dari khalayak ini penting untuk mengukur efektifitas pesan yang disampaikan.
3.2         PROSES EVALUASI
Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasdiadakan, mengapa perlu diadakan evaluasi, di mana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan. Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan secara general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang waktu.
Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di awal (pretest) dan diakhir (posttest). Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untukmenguji konsep dan eksekusi yangdirencanakan. Sedangkan, posttest merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis situasiberikutnya.
Evaluasi dapat dilakukan di dalam atau di luar ruangan. Evaluasi yang diadakan di dalam ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan dijadikan sebagai kelompok percobaan. Kelemahannya, realisme dari metode ini kurang dapat diterapkan.  Sementara, evaluasi yang diadakan di luar ruangan akan menggunakan metode penelitian lapangan di mana kelompok percobaan tetap dibiarkan menikmati kebebasan dari lingkungan sekitar. Realisme dari metode ini lebih dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatanpermasalahan,memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian.
Bloom (1971) mendefinisikan evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Sejalan dengan itu, Stufflebeam (1971), mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.
Evaluasi adalah suatu proses untuk merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat beberapa alternatif dalam mengambil keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja dilaksanakan untuk memeperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat keputusan. Dimana informasi data yang dikumpulkan itu haruslah data yang sesuai dan mendukung tujuan evaluasi yang direncanakan.
Tujuan evaluasi bisa berbeda dengan tujuan dari ujian. Secara sederhana evalusi digunakan untuk memeperbaiki sistem dengan cara memberi penilaian berdasarkan data yang diambil dari suatu atau sekelompok objek. Sedangkan ujian dapat dilakukan tanpa ada tujuan untuk memeperbaiki nilai. Ujian juga dapat dilakukan hanya untuk menyaring dan menentukan kelas dari kumpulan objek.
Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran, Norman E. Gronlund (1976) merumuskan pengertian evaluasi sebagai berikut: “Evaluation is a systematic process of determining the extent to which instructional objectives are achieved by pupils”. (Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa). Dengan kata-kata yang berbeda, tetapi mengandung pengertian yang hampir sama, Wrightstone dan kawan-kawan (1956: 16) mengemukakan rumusan evaluasi pendidikan sebagai berikut: “Educational evaluation is the estimation of the growth and progress of pupils to ward objectives or values in the curriculum”,  (Evaluasi pendidikan ialah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kea rah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum). Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa evaluation adalah penilaian. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata Indonesia evaluasi yang berarti menilai.
3.3         TUJUAN, FUNGSI, DAN MANFAAT PELAKSANAAN EVALUASI
Fungsi evaluasi didalam pendidikan tidak dilepaskan dari tujuan evaluasi itu sendiri. Di dalam batasan tentang evaluasi pendidikan yang telah dikemukakan tersirat bahwa tujuan evaluasi pendidikan ialah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian-pencapaian tujuan kurikuler. Di samping itu, juga dapat digunakan oleh guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode mengajar yang digunakan. Dengan demikian dapat dikatakan betapa penting peranan dan fungsi evaluasi itu dalam proses belajar-mengajar.
3.4         MANFAAT PELAKSANAAN EVALUASI
Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, evaluasi mempunyai makna ditinjau dari berbagi segi:
·                Makna bagi siswa
Dengan diadakannya evaluasi, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada kemungkinan: Memuaskan, jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan yang lain. Tidak memuaskan, jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi.
·                Makna bagi guru
Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai bahan. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang tidak perlu diakan perubahan.
·                Makna bagi sekolah
-                 Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cermin kualitas sesuatu sekolah.
-                 Informasi dari guru tentang tidak tepatnya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.
-                 Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat digunakan sebagai pedomana bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh siswa.
3.5         PENGUKURAN DALAM PENDIDIKAN
Pengukuran adalah penentuan besarandimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen.
Pengukuran adalah proses pemberian angka-angka atau label kepada unit analisis untuk merepresentasikan atribut-atribut konsep. Proses ini seharusnya cukup dimengerti orang walau misalnya definisinya tidak dimengerti. Hal ini karena antara lain kita sering kali melakukan pengukuran.
Cangelosi (1995) mengatakan yang dimaksud dengan pengukuran (Measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan. Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1) penggunaan angka atau skala tertentu; 2) menurut suatu aturan atau formula tertentu.
Measurement (pengukuran) merupakan proses yang mendeskripsikan performance siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (system angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka (Alwasilah et al.1996). Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat yang menyatakan bahwa pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang jelas.
Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara umum oleh para ahli (Zainul & Nasution, 2001). Dengan demikian, pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau atributnya. Senada dengan pendapat tersebut, Secara lebih ringkas, Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran (measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
3.6         KONSEP PENGUKURAN
Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numeric dari suatu tingkatan dimana seseorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu. Pengukuran berkaitan erat dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif.  Menurut beberapa ahli konsep pengkuruan diungkapkan seperti di bawah ini :
·                Menurut Kerlinger yang dikutip Sridadi (2007) pengukuran : sebagai pemberian angka  pada obyek atau kejadian menurut aturan tertentu.
·                Menurut Rusli Lutan (2000:21) pengukuran ialah proses pengumpulan informasi.
·                Menurut Gronlund yang dikutip Sridadi (2007) pengukuran : suatu kegiatan untuk memperoleh deskripsi numerik khusus yang dimiliki individu.
·                Menurut wikipedia.  Pengukuran adalah penentuan besarandimensi, ataukapasitassatuan pengukuran.
·                Menurut Sridadi (2007) pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku.
3.7         KONSEP EVALUASI
Menurut John M. Echols dan Hasan Shadily: (1983)  pengertian evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran. Dengan demikian  Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur lebih besifat kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif.
3.8         KONSEP PENILAIAN
Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai. Ada empat macam istilah yang berkaitan dengan konsep penilaian dan sering kali digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar dari peserta didik yaitu   : (1) pengukuran, (2) pengujian,  (3) penilaian dan (4) evaluasi. Namun diantara keempat istilah tersebut pengertiannya masih sering dicampuradukan, padahal keempat istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
Sebenarnya proses pengukuran, penilaian, evaluasi dan pengujian merupakan suatu kegiatan atau proses yang bersifat hirarkis. Artinya kegiatan dilakukan secara berurutan dan berjenjang yaitu dimulai dari proses pengukuran kemudian penilaian dan terakhir evaluasi. Sedangkan proses pengujian merupakan bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.
3.9         Prinsip Evaluasi
Prinsip-prinsip Penilaian dalam buku “Pedoman Penilaian Hasil Belajar Sekolah Dasar” (2006:5-6)
Dalam pelaksanaan penilaian, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:
·                Valid
Penilaian pembelajaran bahasa oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar)
·                Edukatif
Penilaian dilakukan untuk memotivasi siswa dalam mencpai kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi dan standar kompetensi.
·                Objektif
Penilaian dilakukan untuk mengukur prestasi siswa yang sesungguhnya sesuai dengan kompetensi yang dibelajarkan. Penilaian hendaknya tidak dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, gender, dan hubungan emosional.
·                Transparan
Kriteria penilaian bersifat terbuka bagi semua pihak yang berkepentingan
·                Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang perkembangan belajar siswa.
·                Menyeluruh
Penilaian dilakukan dengan berbagai cara (teknik dan prosedur) untuk memperoleh informasi yang utuh dan lengkap tentang perkembangan belajar siswa, baik yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
·                Bermakna
Hasil penilaian hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak terutama guru, siswa, dan orang tua.
·                Ketuntasan Belajar
Berdasarkan pada pedoman penyusunan KTSP dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bahwa ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu standar kompetensi dasar berkisar 0-100%. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta didik., kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus-menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
3.10     MEMAHAMI BAGAIMANA MANUSIA BELAJAR
Bab 1 dari Nilson (2010) dan Ambrose et al. (2010) membahas prinsip-prinsip fundamental mengenai bagaimana people belajar. Hal ini pertama kali dinyatakan oleh bransford, brown dan cocking pada tahun 2000 sebagai hasil dari sebuah meta analisis yang ekstensif oleh komite penelitian pembelajaran dan praktek pendidikan dari dewan penelitian nasional (committee on learning research and Education Practice of the National Research Council). Tiga prinsip utama akan disajikan dibagian ini. Dengan menggunakan ketiga prinsip utama tersebut dan apa yang anda pelajari dari beberapa bab di buku-buku tersebut di atas, silahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
·                Warga belajar datang ke ruang kelas dengan konsep awal mengenai bagaimana dunia works. Jika pengertian awal mereka tidak dilibatkan, mungkin mereka akan gagal dalam memahami informasi dan konsep-konsep baru yang diajarkan di kelas, atau mereka mungkin akan mempelajarinya semata demi mengikuti test, tetapi akan kembali menggunakan konsep awal mereka diluar kelas. Hal ini this finding requires that tutor harus mempersiapkan diri untuk mengikis habis pemahaman awal warga belajar dan membantu untuk membentuk pemahaman yang tepat yang merefleksikan konsep dan pengetahuan dari sebuah disiplin ilmu tertentu.
·                Untuk mengembangkan kompotensi dalam bidang pembelajaran warga belajar haruslah memiliki fondasi yang mendalam mengenai pengetahuan faktual dan sebuah kerangka konseptual yang kuat. Sebuah penelitian yang membandingkan kinerja pekerja antara pekerja pemula dan perkerja ahli, dan juga berdasar penelitian mengenai pembelajaran dan membagikan apa yang mereka pelajari ke orang lain, secara jelas bahwa perkerja ahli tidak hanya’’orang pintar’’ mereka juga menggunakan sebuah informasi dasar yang terstruktur yang mendalam kunci menjadi terampil adalah dengan menguasi konsep-konsep yang memungkinkan untuk memberi pemahaman yang mendalam mengenai sebuah informasi dan hubungan rumit yang diantaranya dan mengubahnya dari sebuah kumpulan fakta menjadi pengetahuan yang berguna.
Penguasaan akan konsep-konsep memudahkan mentrasnfer pembelajaran ke masalah-masalah yang baru
a.              Apakah ada muatan content (pengetahuan faktual) dan kerangka konseptual (secara umum) dalam disiplin ilmu anda yang tepat appropriate untuk dikuasai warga belajar anda.
b.             Bagaimana anda akan membantu warga belajar untuk menemukan dan menyusun kerangka konseptual misalnya struktur pengetahuan yang sesuai kelas anda.
·                Strategi dapat diajarkan sehingga memungkinkan warga belajar untuk memonitor pemahaman dan kemajuan mereka dalam memecahkan masalah permasalahan. Dalam memecahkan suatu masalah mereka mempertimbangkan alternatif dan berhati-hati apakah alternatif yang dipilih mengarahkan ke akhir yang diharapkan. dalam mengajarkan hal ini tutor memberi contoh pertanyaan untuk memonitor dan kemudian didiskusikan untuk beberapa saat di ruang kelas, dengan tujuan utama warga belajar agar mampu memonitor tingkat pembelajaran diri mereka secara mandiri.
Filsafar pernyataan mengajar (FPM) menjelaskan keyakinan dan juga nilai-nilai yang anda anut dan jalani berkaitan dengan pengajaran dan pembelajaran, bagaimana itu menuntun langkah-langkah dan tindakan yang anda lakukan berkaitan dengan pengajaran, dan bagaimana langkah dan tindakan tersebut mempengaruhi pelaksanaan mengajar anda sebagai seorang tutor dan juga efeknya bagi peserta didik anda. FPM anda haruslah mampu memberi informasi pada orang lain apa yang anda pahami berkaitan dengan tujuan anda sebagai seorang tutor. Dengan demikian FPM haruslah memberikan contoh dari aktivitas pembelajaran keputusan-keputusan yang diambil dan konsenkuensi dari yang kita ambil
Contoh pertanyaan untuk diri anda sendiri saat anda menulis filsafat pernyataan mengajar anda :
1.             Misi kegunaan dan tujuan
a.              Mengapa anda ingin menjadi seorang tutor? Hal apa yang anda tertarik untuk mengajar?
b.             Pengalaman pembelajaran apa yang paling menginspirasi anda? Siapa tutor yang menginspirasi anda tersebut.
c.              Apa yang anda percayai merupakan hal yang terpenting berkaitan peran anda sebagai tutor?
d.             Apa yang anda sukai dari mengajar warga belajar misal saat apa yang menjadi kebahagiaan?
e.              Apa yang paling anda tidak sukai dari mengajar warga belajar?
f.              Hal apakah yang anda pahami sebagai tantangan terbesar yang anda hadapi sebagai seorang tutor?
2.             Latar belakang
a.              Siapa tutor favorit anda? Dan apa alasan anda beranggapan dia mengajar dengan sangat baik?
b.             Mengapa anda memutuskan mengajar? Apa sejarah pengalaman mengajar anda?
c.              Apa saja yang anda pelajari dari pengalaman mengajar sebelumnya?
d.             Apa yang dapat tujukkan sebagai bukti sebagai bukti bahwa anda pernah sangat efektif dan juga tidak efektif dalam berbagai peristiwa sebagai seorang tutor?
e.              Apa dan bagaimana yang anda pelajari mampu mengubah pemahaman anda akan pembelajaran dan tindakan-tindakan anda?
f.              Bagaimana anda mendokumentasikan perubahan-perubahan itu?
3.             Berkeja bersama orang lain
a.              Siapa yang anda ajar?
b.             Kelebihan-kelebihan apa yang mereka miliki?
c.              Apa kebutuhan mereka? Bagaimana anda dapat membimbing mereka dengan lebih baik jika anda memiliki pengetahuan lebih mengenai ilmu pengajar?
d.             Bagaimana anda ingin berinteraksi dengan orang lain sebagai seorang tutor?
e.              Apa yang anda ingin pelajari tentang berhubungan orang lain
f.              Bagaimana sikap anda saat menghadapi konflik dan teman memiliki sudut pandang yang berbeda dengan anda?
g.             Apa yang paling anda hargai dari warga belajar anda?
4.             Konteks
a.              Situasi seperti apa yang ada hadapi saat ada mengajar ?
b.             Bagaimana cara mengajar anda ? bagaimana anda bersikap terhadap tanggung jawab mengajar ?
c.              Bagaimana suasana di ruang kelas anda ? Apa dan bagaimana upaya anda menciptakan lingkungan belajar yang baik ?
d.             Bagaimana cara mengajar anda di masa lalu sesuai / tidak sesuai dengan yang anda percayai mengenai metode mengajar yang yang efktif ?
e.              Apa tantangan mengajar yang anda hadapi berkait dengan disiplin ilmu dan juga posisi anda ?
5.             Pertumbuhan pribadi
a.              Apa saja upaya yang ada lakukan untuk mengembangkan cara mengajar anda dan apakah anda mendokumentasikannya ?
b.             Mengapa anda ingin mempelajari lebih banyak mengenai teknik mengajar dan bertumbuh sebagai seorang tutor ?
c.              Apa yang ingin anda lakukan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai seorang tutor ? apa yang membuat anda tertarik menekuni profesi ini ? apa yang ingin anda kerjakan berikutnya ?
6.             Pembelajaran siswa
a.              Apakah pemahaman atau kesalahpahaman mengenai konsep atau penyelidikan dalam bidang anda yang dibawa mahasiswa saat memasuki ruang kelas anda ? bagaimana anda membangun, menggoncangkan atau memperbaiki keyakinan tersebut ?
b.             Bagaimana anda menarik minat mahasiswa atau terlibat secara intelektual dengan bidang anda ?
c.              Bagaimana anda menumbuhkan rasa ingin tahu mahasiswa anda ?
d.             Bagaimana anda mengajarkan mahasiswa anda untuk mengidentifikasi dan menyusun pertanyaan – pertanyaan yang penting, dan kemudian bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut ?
e.              Bagaimana anda menjelaskan atau membantu mahasiswa memahami sebuah ide atau konsep yang sulit ?
f.              Bagaimana anda menyeimbangkan tujuan mengajar anda bagi mahasiswa anda dengan tujuan mereka belajar ?
g.             Bagaimana anda membantu mahasiswa memahami implikasi atau pentingnya yang mereka pelajari atau mempelajari bagiaman bersikap di kelas anda ?
7.             Pertanyaan yang anda miliki dan hal-hal yang menarik minat anda?
Bagaimana mengorganisasikan sebuah writing circle untuk mahasiswa
Anda telah mendapat manfaat dari sebuah writing circle (Lingkaran menulis sebuah kelompok kecil yang saling mendukung untuk meningkatkan kualitas menulis anggotanya) untuk meperbagiki FPM anda. Writing circle tidak hanya menguntungkan bagi anda. Penelitia secara menyakinkan menunjukakn bahwa ketika warga belajar diminta untuk menulis , mereka beljaar . menulis adalah sebuah kegiatan yang embuat merea utnuk berpikir secara jernih untuk mengkomunikasikan ide mereka dengan baik sebagai contoh, pada saat pelatihan nmenulis , anda dapta bertanya kepada tutot untuk menulis sebuah memo kepada pasien/nasabah/teman kerja unutk menjelaskan sebuah prosedur tertentu.  Penugasan semcam itu akan menlong warga belajar berlatih untuk berkomnikasi secara jelas,memperlajari sebuah topik secara mendalam, dan memberi anda sejumalh informasi yang menunjukan seberapa jauh mereka mengerti sebuah topik.
Menugaskan warga belajar bekerja dalam writing circle akan memberikan banyak keuntungan sebuah writing circle membuat warga belajar untuk saling melihat tulisan teman mereka ,belajar dari memasukkan teman lain, dan sekaligus memberi saran pada teman mereka. Hal ini memberikan efek yang sangat besarbagi mereka. Sebagai seorang tutor, anda hanya perlu memberi nilai pada versi terakhir dari memo.
Langkah-langkah untuk menciptakan sebuah writing cirles yang sukses
1.             Tugaskan dan bagilah mahasiswa kedalam beberapa grup kecil yang masing-masing terdiri dari 3-4 siswa.
2.             Cirles dapat diadakan diruang kelas atau tempat lain, tetapi haruslah sepakat mengenai jadwal dan diadakan di tempat yang tenang sehingga mahasiswa dapat bekerja secara efektif.
3.             Mahasiswa haruslah telah siap dengan tulisan mereka, jika tidak maka mereka tidak dapat berpartisipasi.
4.             Dalam mempersiapkan pertemuan, mereka haruslah melakukan beberapa hal di bawah ini :
a.              Menuliskan ide pokok ( thesis ) mereka di bagian paling atas dihalaman pertama.
b.             Membuat 3-4 salinan tulisan mereka.
c.              Temukan, tapi jangan ditandai, kalimat utama dari setiap paragraph di sebuah tulisan.
d.             Hitunglah jumlah baris dengan menggunakan page layout, page setup , line numbers di MS-word.
5.             Mahasiswa pertama yang tiba di ruangan tempat diadakan writing circle meletakkan salinannya menghadapi ke bawah di atas meja sehingga nantinya tulisannya akan dibaca pertama.
3.11     LANGKAH-LANGKAH DIBAWAH INI DAPAT MENOLONG ANDA UNTUK MENDESAIN ATAU MEMILIH PENILAIAN-PENILAIAN TERSEBUT.
a.              Membongkar masing-masing tujuan belajar disetiap kelompok kedalam komponen kunci masing-masing yang harus dipahami dan/atau dilakukan oleh warga belajar. Sebagai pakar kita menegerti kata kerja, kata sifat, dan kata benda dalam pernyataan yang kita tulis, tetapi seringkali kita beranggapan bahwa earga belajar dapat pula memahaminya, meski dalam kenyataannya mereka tidak paham.
b.             Berdasar pada komponen-komponen kunci, susunlah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan dasar dan pemahaman bahwa warga belajar haruslah mampu bertanya dan menjawab.
c.              Berdasarkan pada komponen-komponen kunci, identifikasi keterampilan-keterampilan pokok yang harus dapat ditunjukkan oleh warga belajar. Hal mungkin melibatkan survei diagnostik, instrumen elektronik, software komputer, alat-alat fisik dan tugas lain yang mereka harus mampu lakukan dengan benar.
Langkah 1
Membongkar setiap tujuan belajar kedalam komponen kunci yang harus dimenegrti dan/atau dilakukan oleh mahasiswa
Tujuan dari membongkar tujuan belajar adalah untuk mengindifikasi aktivitas belajar yang penting ada alat penilaian terbaik yang dapat dipergunakan. Membingkar tujuan belajar dapat menolong instruktur untuk menentukan hal-hal terperinci dibalik kalimat-kalimat yang merupakan komponen pokok yang memerlukan perhatian khusus untuk membantu warga belajar mengerti sepenuhnya ide dan konsep yang penting.
Seorang tutor haruslah:
1.             menyediakan akses terhadap informasi penting (fakta-fakta) yang berhubungan dengan setiap elemen kunci
2.             Mengembangkan aktiviatas belajar yang dapat memeotivasi warga belajar untuk mempelajari informasi tersebut dan menerapkannya dalam beberapa studi kasus, cupilakan video dst.
3.             Secara berkesinambungan mengamati apakah warga belajar berada pada jalur menuju sukses, dan menyediakan saran perbaikan
4.             Menyediakan tambahan pengulangan dan latihan jika diperlukan.
Tujuan belajar ;
1)             Menyatakan ide-ide besar dalam kata benda dan kata sifat
2)             Menyatakan kata kinerja dlam kata kerja
3)             Warga belajar akan memahami (konsep)
4)             Warga belajar akan mampu melakukan (keterampilan)
5)             Implikasi hal tersebut bagi pengajaran
Langkah 2.
Berdasarkan pada komponen kunci, susunlah pertanyaan-pertanyaan kunci yang berkaitan dengan pengetahuan dasar dan pengertian bahwa siswa haruslah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Perhatikan bahwa setiap item di bawah dapat secara langsung dijadikan sebagai sebuah penilaian.
Contoh Grup 1 : Evaluasi terhadap Tujuan Belajar
Mengevaluasi respon klien yang abnormal terhadap proses penuaan misalnya depresi
Langkah 3.
Berdasarkan pada komponen kunci, identifikasi keterampilan dan tugas pokok yang warga belajar mampu lakukan (intergrasi aplikasi)
Evaluasi tujuan belajar berkaitan dengan keterampilan yang harus dimiliki oleh warga belajar. Contohnya :
  1. Warga belajar harus mampu untuk menguraikan dan menjelaskan perbedaan antara normal dan abnormal respon terhadap penuaan
  2. Warga belajar harus mampu menggunakan instrument penilaian secara cepat
  3. Warga belajar harus mampu untuk mengingat dan mengaplikasikan langkah-langkah kunci dalam proses evaluasi.
  4. Warga belajar harus mampu untuk secara tepat menginterpretasikan data yang diperoleh melalui alat penilaian dan menyimpulkan dengan alasan yang jelas berdasarkan fakta yang ada.
Langkah 4.
Educative and forward-looking assesments
A learning-centered coure calls for “educative assesments”. Educative  assessment meningkatkan kualitas belajar warga belajar. Educative  assessment is also forward-looking assessment. Forward-looking assessment menggabungkan latihan, pertanyaan, dan/atau masalah yang menciptakan konteks kehidupan nayata dari sebuah tema, masalah atau keputusan yang akan dibahas dalam sesi kelas yang akan datang dan tentu saja dalam situasi kehidupan nyata. Untuk menyusun pertanyaan  atau masalah semacam itu, seorang tutor haruslah ‘memandang kedepan”. Fink (2003) melukiskan perbedaan antara forward-looking dan backward looking assessment melalui sebuah contoh dari sebuah coure yang dia ajarkan mengenai geografo dunia dimana warga belajar mempelajari sebuah unit mengenai Asia Tenggara. A backward-looking, auditive assessment akan meminta warga belajar untuk mengindetifikasi perbedaan jumlah penduuduk dan sumber daya alam dari beberapa Negara di wilayah tersebut. Perusahaan tersebut menginginkan opini para siswa mengenai Negara apa yang dimiliki stabilitas politik, kemampuan daya beli produk mereka, harapan akan pertumbuhan ekonomi. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini menuntut para warga belajar unutk membayangkan sebuha situasi dimana mereka dapar benar-benar menggunakan ilmu yang merka pelajari. Berbekal pengalaman anda dalam disiplin almu anda, merencanakan scenario ”Bagaimana jika’’ tentulah relative mudah. Ada banyak studi kasus dan scenario yang bisa didapatkan dari sumber-sumber lain.       
Saat menyeleksi award looking assessment tutor haruslah dengan baik kriteria dan standar yang akan digunakan pergunakan untuk menilai warga belajar. Tutor sebaiknya bertanya pada diri mereka what arethe general trais or karakteristik of higt quality work in this area ? ‘ This are the kriteria for evaluasion. Kemudian untuk kriteria tersebut pertimbangkan apa yang dipertimbangkan dari kedua pertanyaan tersebut akan mengungkap elemen kunci dan standar dari tutor yang haruslah diletakkan dalam sebuah format rubrik dan dikomunikasikan secara jelas pada warga belajar. Beberapa cabang keimuan rubric semacam itu sehingga sebaiknya periksalah sumber anda. Seorang tutor haruslah mampu mencuptakan opurtinis bagi siswa untuk terlibat dalam sel assessment. Warga belajar membutuhkan unutk belajar bagaiamana menilai kinerja mereka secara akurat dan obyektif, dan mereka haruslah belajar bagaimana melakukan hal tersebut dalam your couse. Rubric anda akan propide mereka dengan kriteria dan standar yang appropriape untuk mengevaluasi menilai hasil kerja mereka, hasil kerja warga belajar lain dan juga kelompok lainnya. Anda mungkin akan menemukan bahwa banyak warga belajar yang tidak familiar dengan penggunaan rubric dan mungkin memerlukan pelatihan tentang rubric.
Warga belajar dilatih untuk meningkatkan kinerja mereka, tutor haruslah menyerahkan feedback. Higt quality feedback akan memiliki karakter feedback :
  1. Frekuensi
  2. Immediate
  3. Diskriminatif
3.12     BEBERAPA SARAN TENTANG MENGELOLA AKTIVITAS BELAJAR
a.              Sebuah. Katakan kepada para rekanan untuk mengetahui kegiatan apa yang akan mereka lakukan, apa tujuannya (tujuan pembelajaran), dan bagaimana kaitannya dengan apa yang Anda lakukan terakhir kali.
b.             Mintalah kelompok memutuskan siapa yang akan melaporkan hasilnya.
c.              Jelaskan bagaimana hasilnya akan dilaporkan.
d.             Jelaskan dan tunjukkan sinyal GO dan STOP.
e.              Jalankan timer dan beri mereka "GO"
f.              Biarkan kelompok bekerja untuk jumlah waktu yang ditentukan dan bergerak di sekitar kelas untuk mendengarkannya.
g.             Hentikan aktivitas dengan menggunakan sinyal.
h.             Mintalah kelompok membagikan hasil aktivitas mereka dengan beberapa cara visual yang bisa dilihat semua orang.
i.               saya. Mintalah semua warga belajar mencatat selama diskusi
j.               Ringkaskan dan tampilkan / bagikan hasil secara publik dan tekankan elemen kunci, puji pekerjaan yang telah mereka lakukan
k.             Jika melewatkan sesuatu, arahkan dan berikan semua umpan balik dan informasi yang diperlukan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang mereka butuhkan.
3.13     PENILAIAN DAN EVALUASI KINERJA PERFORMANCE RESIDENTS LEARNED
BERDASARKAN TUJUAN BELAJAR
·                Bagaimana anda akan menentukan apakah seorang warga belajar telah secara memuaskan melaksanakan tujuan belajar:
1.             Jumlah dan tipe ujian yang siswa harus selesaikan.
2.             Jumlah dan tipe graded assignments warga belajar harus selesaikan. Secara singkat uraikn performance expectations and grading criteria.
3.             Tipe dari evaluasi yang akan warga belajar lakukan, such as evaluasi ribadi dan teman sekelas.
·                Sediakan sebuah contoh dari tipe performance criteria dan standars jika memungkinkan. Contoh, jika menulis sebuah esai adalah komponen utama the course, sediakanlah the rubric used to grade the essays.
3.14     KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PEMBERIAN NILAI
·                Uraikan komponen-komponen yang membentuk kelas akhir dengan bobot masing-masing relatif terhadap nilai akhir. Warga belajar lebih memahami suatu sistem yang sedang.
·                Uraikan apa yang diharapkan dari siswa agar dapar meraih nilai "A" di kelas anda (contoh); Terdiri dari apa saja yang apa "A" tingkat kerja terdiri dari? Anda ulang melakukan hal yang sama untuk yang lain, khisusnya jika warga belajar harus meraih nilai "C" untuk bisa lulus.
·                Kebijakan untuk melakukan tugas keterlambatan atau keterlambatan dan ujian.
·                Sertakan stabdar dan kriteria rubrik dan grading.
3.15     MENGEVALUASI THE COURSE DAY YOUR TUTOR
Adalah sangat penting untuk merencanakan sebuah evaluasi dari the course itself dan of your tutoring. Hal tersebut adalah satu-satunya cara bagi anda untuk mendaptkan informasi dan insights yang anda perlukan untuk membuat the course menjadi lebih baik dan meningkatkan tutoring over time. Pertimbangkan hal berikut saat anda mengevaluasi the course;
·                Buatlah blog harian untuk setiap sesi kelas anda, khususnya mengenai bagaimana siswa menanggapi bermacam aktivitas belajar.
·                Kumpulkan data dari warga belajar dan juga hasil pengamatan anda sendiri untuk menentukan keefektifan dari sebuah aktivitas belajar dengan mengandakan penilaian informal secara berkala. Sebagai contoh, ask warga belajar untuk menuliskan pengalaman mereka terhadap sebuah aktivitas belajar yang baru anda desain dalam sebuah One Minute Paper pada akhir aktivitas tersebut.
·                Conduct sebuah evaluasi midterm, have a clear purpose in mind, and share the outcomes with the recidents learned.
·                Beritahukanlah pada warga belajar bagaimana anda akan merubah the class untuk address their feedback.
·                Pergunakanlah instrument pengujian yang berkualitas tinggi untuk mengumpulkan data untuk mendemonstrasikan sebaik apa warga belajar akan mencapai tujuan belajar for the course.
·                Anda dapat mengumpulkan feedback dari warga belajar dan rekan kerja sepanjang semester dan di akhir semester melalui bermacam sumber informasi:
1.             Rekaman video / audio dari sesi kelas
2.             Rekor belajar penilaian instruksi
3.             Rekaman belajar wawancara dan / atau kuesioner
4.             Bimbingankan obsevations dari obsevers dari luar (misal, kolega, konsultan instruksional, pengalaman belajar)
5.             Konsultasi di les oleh pusat bimbingan Anda
6.             Pekerjaan rumah, ujian dan hasil proyek
·                Kembangkan katalog portofolion yang Anda arsipkan semua dokumen;
BAB IV
PENUTUP

4.1         Kesimpulan
·         Pengukuran adalah kegiatan yang sistematik untuk menentukan angka pada objek atau gejala
·         Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar
·         Evaluasi adalah penentuan nilai suatu program dan penentuan pencapaian tujuan suatu program
·         Tujuan dari pembelajaran yakni tercapainya kompetensi mahasiswa setelah mengikuti proses pembelajaran tersebut.
4.2         Saran
   Ketika kegiatan evaluasi pembelajaran telah dilaksanakan, hendaknya segera ditindaki apa-apa yang menjadi kekurangan dari proses pembelajaran .


DAFTAR PUSTAKA
http://wahyullahsoppeng.blogspot.co.id/2011/01/makalah-evaluasi-pembelajaran.html






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar